Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Resiko Infeksi Luka Episiotomi Pada NY. D Dengan Post Partum Spontan Hari Ke 2 Di Ruang Bougenvil RSUD DR. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

XML
Pengarang
MELINDA UTAMI - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari sprematozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester dan semakin membesarnya perut ibu gerakan janin semakin aktif (Apriliana, 2014). Jika kehamilan sudah cukup umur atau janin berumur sekitar 37 – 38 minggu selanjutnya akan dilahirkan dan keadaan setelah melahirkan disebut dengan post partum (Sylviati, 2008).
Post partum atau nifas merupakan keadaan dimana masa pemulihan alat-alat reproduksi seperti sebelum hamil. Masa nifas perlu melakukan perawatan untuk membantu proses involusi misalnya mobilisasi, diet, miksi, defekasi, laktasi, perawatan payudara dan dan perawatan perineum (Basuki, Farida, 2012). Hampir 90% proses persalinan mengalami robekan perineum, baik dengan atau tanpa episiotomi (Ridhyanti, 2013).
Episiotomi (perineotomi) adalah insisi perineum untuk memperlebar ruang pada lubang-lubang jalan-lahir sehingga memudahkan kelahiran anak (Oxorn, 2010). Manfaat yang mungkin diperoleh dari tindakan rutin episiotomi adalah terbentuknya insisi bedah yang lurus sebagai pengganti robekan tidak teratur yang mungkin terjadi. Manfaat lain yang umum dipercayai adalah bahwa episiotomi mencegah relaksasi panggul; yaitu, sistokel, rektokel dan inkontinensia urin (Leveno et al, 2009).
Nyeri pasca episiotomi menyebabkan menurunnya kemampuan mobilitas ibu, memicu timbulnya stress post partum dan memicu ibu takut untuk melakukan perawatan personal hygienenya sehingga perawatan episiotomi kurang maksimal (Redeer, 2011). Menurut Rukiyah dan Yulianti (2011) perawatan luka episiotomi yang baik sangat diperlukan. Perawatan ini merupakan pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Tujuannya adalah mencegah terjadinya infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalan 28 hari setelah kelahiran anak.
Klien diajarkan prinsip yang tepat dalam melakukan perawatan perineum, dengan menekankan pada tidak menyentuh labia atau pembalut perineum dengan jari-jari tangan dan tidak memisahkan labia karena tindakan ini menyebabkan larutan pembersih masuk ke dalam vagina (Reeder, 2011). Menurut Rukiyah (2010) dampak yang terjadi jika tidak dilakukan perawatan perineum yang terkena lochea dan lembab sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi.
Infeksi disebabkan oleh bakteri aerob dan anaerob (Steptococus haemolyticus aerobicus, Stapypylococcus aerob, Exherichia coli, dan Clostridium welchii). Penyebaran infeksi melalui luka perineum dan permukaan endometrium (Saleha, 2009). Menurut Suwiyoga (2004 dalam Octavia 2012) munculnya infeksi pada perineum dapat merambat kesaluran kandung kencing ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi kandung kencing maupun infeksi pada jalan lahir. Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan kematian ibu post partum mengingat kondisi ibu post partum masih sangat lemah.
Infeksi pada masa nifas menyokong tingginya mortalitas dan morbiditas maternal. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) di seluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan. Sama halnya 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan, persalinan dan nifas (Riswandi, 2005 dalam Dewi, 2013).
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tertinggi di negara ASEAN. Penyebab langsung kematian di Indonesia dan negara lainya di dunia hampir sama yaitu akibat perdarahan (28%), eklamsia (24%) dan infeksi (11%). AKI di Indonesia tergolong masih tinggi dibandingkan dengan negaran ASEAN yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut 3-6 kali dari AKI negara ASEAN dan 50 kali negara maju dan salah satunya disebabkan karena infeksi dengan proporsi 20-30% (Hanifa, 2005 dalam Dewi, 2013). Kasus infeksi ini (25-55%) disebabkan karena infeksi jalan lahir atau episiotomi (WHO, 2007 dalam Dewi, 2013).
Laserasi perineum di Indonesia dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam. Pada tahun 2013 menemukan bahwa dari total 1951 kelahiran spontan pervaginam, 57% ibu mendapat jahitan perineum (28% karena episiotomi dan 29% karena robekan spontan) (Depkes RI, 2013). Menurut BKKBN (2013 dalam Saidah 2011) angka kematian ibu masih tinggi sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target Nasional yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 102/100.000 kelahiran hidup. Infeksi nifas masih berperan sebagai penyebab utama kematian ibu terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia.
Tahun 2013 AKI di Kabupaten Banyumas adalah sekitar 126/100.000 kelahiran hidup sedangkan pada tahun 2012 adalah sebesar 112/100.000 kelahiran hidup, dengan demikian pada tahun 2013 mengalami kenaikan dan angka tersebut masih melebihi target dari AKI di provinsi jawa tengah yaitu 60/100.000 kelahiran hidup (DKK Banyumas, 2014). Penyebab kematian ibu yang disebabkan karena infeksi berawal dari penatalaksanaan episiotomi yang kurang baik. Luka episiotomi yang diabaikan dapat menyebabkan pendarahan masa nifas akut kehilangan darah yang banyak perlahan perlahan – lahan. Sobekan pervagina dialami oleh 85% wanita yang melahirkan (Sarwono, 2010).


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2484
APA Citation
MELINDA UTAMI. (2019). Asuhan Keperawatan Resiko Infeksi Luka Episiotomi Pada NY. D Dengan Post Partum Spontan Hari Ke 2 Di Ruang Bougenvil RSUD DR. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/