Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Keluarga TN. T Dengan Masalah Utama Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Berhubungan Dengan Ketidakmampuan Keluarga TN. T Dalam Memberikan Perawatan Kesehatan TB Paru Pada AN. Z Di Puskesmas Kedung Banteng

XML
Pengarang
JAENAH - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Berbagai macam penyakit yang muncul di masyarakat diantaranya disebabkan oleh penyakit yang berasal dari keluarga. Fenomena penyakit yang banyak terjadi di masyarakat saat ini adalah penyakit tidak menular yang cenderung meningkat dan penyakit menular yang masih menjadi momok di masyarakat. Beberapa penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat antara lain, TB, Demam Berdarah Dengu (DBD), diare, malaria, Human Imunodefisiensi Virus/Acquired Imunno Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) (Kemenkes, 2011).
Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian ke 4 di dunia. Tuberkulosis merupakan penyakit kronik dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini merupakan sejenis kuman yang berbentuk batang dengan panjang 1-4 mm dan tebal 0,3-0,6 mm, kuman ini berstruktur lemak dan dapat membuat lebih lama terhadap berbagai gangguan fisik, kimia dan asam (WHO, 2010).
Prevalensi penderita TB paru di Indonesia cukup tinggi. Tahun 2010 ditemukan 1.718.193 suspek TB paru, 181.125 kasus TB paru BTA positif (+) dan 3.250 pasien meninggal akibat TB paru. Data pada tahun 2012 ditemukan 213 kasus per 100.000 penduduk (Direktorat PPML, 2013). Prevalensi TB paru di Indonesia pada tahun 2013 meningkat menjadi 297 per 100.000 penduduk dengan kasus baru setiap tahun mencapai 460.000 kasus. Tahun 2018 insiden TB paru berdasarkan inventori TB paru yaitu 321 per 100.000 (RISKESDAS, 2018).
Jumlah penderita TB paru di Banyumas terus mengalami peningkatan. Tahun 2015 sebanyak 2.970 penderita, naik tahun 2016 menjadi 2981 penderita. Jumlah penderita TB paru dari bulan Januari sampai dengan September 2018 sebanyak 2836 penderita dan TB paru pada anak dari bulan April sampai September 2018 (6 bulan) sejumlah 199 penderita (DKK Banyumas, 2018). Tahun 2018 kejadian TB paru di Puskesmas Kedungbanteng sebanyak 25 penderita dewasa dan 6 kasus TB paru anak.
Masalah yang sering muncul pada TB paru adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan, intoleransi aktifitas, kurang kebutuhan. Salah satu masalah utama yang perlu penanganan khusus ialah ketidakefektifan bersihan jalan napas. Sebagian penderita TB mengalami gangguan pada jalan napas, bila terjadi sumbatan pada daerah bronkus maka akan menyebabkan penekanan pada kelenjar getah bening, dan menimbulkan suara mengi, suara napas akan melemah dan dada sesak (Meidania, 2015).
Menurut penelitian Agung dan Eli (2011) di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri 3 bulan terakhir (Juli-September 2010) sejumlah 87 pasien yang terbagi dalam bulan Juli sebanyak 28 pasien, Agustus 29 pasien, September 30 pasien yang mengalami gangguan ketidakefektifan bersihan jalan napa. Dampak dari pengeluaran dahak yang tidak lancar akibat ketidakefektifan jalan napas adalah penderita mengalami kesulitan bernapas dan gangguan pertukaran gas di dalam paru-paru yang mengakibatkan timbulnya sianosis, kelelahan, apatis serta merasa lemah. Tahap selanjutnya akan mengalami penyempitan jalan napas sehingga terjadi perlengketan jalan napas dan terjadi obstruksi jalan napas, sehingga diperlukan bantuan untuk mengeluarkan dahak yang lengket supaya dapat bersihan jalan napas kembali efektif.
Ketidakefektifan bersihan jalan napas yaitu ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas (Herdman, 2017). Tanpa oksigen dalam waktu tertentu sel tubuh akan mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian. Otak merupakan organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Otak masih mampu mentoleransi kekurangan oksigen hanya 3-5 menit. Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, dapat terjadi kerusakan sel otak secara permanen. Pada orang yang sakit, sistem pernapasan dapat menyediakan kadar oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Pada kondisi sakit tertentu, proses oksigenasi tersebut dapat terhambat sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh. Kondisi tersebut antara lain gangguan pada sistem pernapasan dan kardoivaskuler (Ritonga, 2017).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap 3 anggota keluarga, diperoleh suatu data bahwa tidak semua keluarga mengetahui tentang penyakit TB paru. Hasil wawancara dari 3 keluarga didapatkan hasil sebanyak 2 keluarga yang masih kurang mengenal penyakit TB paru, seperti tidak tahu bagaimana cara mengatasi anak yang batuk terus-terusan serta tidak tahu bahwa batuk terus menerus merupakan tanda gejala anak terkena TB. Sedangkan 1 keluarga sudah mengenal dan mengetahui tentang tanda dan gejala TB paru melalui informasi dari koran, televisi, dan tenaga kesehatan yaitu batuk terus menerus namun kurang mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Hal ini akan menjadi masalah keperawatan keluarga yang akan mempengaruhi keadaan sehat-sakit anggota keluarga, dalam kasus ini adalah anak yang menderita TB.
Kunci utama kesehatan dan perilaku sehat-sakit adalah adanya interaksi antara keluarga dan status kesehatan anggota keluarga (Setiadi, 2008). Oleh karenanya keluarga diharapkan terlibat langsung dalam mengambil keputusan dan terapeutik pada setiap tahap sehat-sakit anggota keluarga. Hal ini sesuai dengan fungsi utama keluarga yang dalam hal ini adalah pemeliharaan kesehatan keluarga dan saling memelihara.
Keluarga sebagai lingkungan terdekat dengan anak juga akan sangat berdampak dalam proses penyembuhan anak diantaranya bagaimana keluarga menjalankan tugas kesehatan keluarga yang meliputi kemampuan untuk mengenal masalah, kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan dan kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada (Setiadi, 2008).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan pengelolaan kasus asuhan keperawatan yang dituangkan dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah dengan judul asuhan keperawatan keluarga Tn. T dengan masalah utama ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada anak Z di Puskesmas Kedungbanteng.


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2488
APA Citation
JAENAH. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga TN. T Dengan Masalah Utama Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Berhubungan Dengan Ketidakmampuan Keluarga TN. T Dalam Memberikan Perawatan Kesehatan TB Paru Pada AN. Z Di Puskesmas Kedung Banteng. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/