Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada NY. R Dengan Tb Paru Di Ruang Kenanga RSUD DR. R Goeteng Tanoeradibrata Purbalingga

XML
Pengarang
AYU ANDANI - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit yang paling sering dijumpai di masyarakat saat ini. Di seluruh dunia terdapat 8 juta kasus terinfeksi dari 3 juta kasus meninggal dunia setiap tahunnya, pada umumnya tuberkulosis menyerang usia produktif kerja dan golongan sosial ekonomi lemah, sehingga berdampak pada pemberdayaan (Sumber Daya Manusia) SDM (Nursalam, 2013).
Berdasarkan World Health Organization (WHO) (2016), menyatakan bahwa TB Paru di Indonesia saat ini berada peringkat empat tertinggi dunia, yaitu setelah China, India, dan Afrika Selatan. Tahun 2012 angka prevalensi TB Paru sebanyak 730.000/ tahun atau berarti menjadi 83 kasus baru per jam dan angka kematian akibat TB Paru sebesar 67.000 orang/ tahun atau 8 kematian akibat TB Paru perjam. Prevalensi TB Paru pada tahun 2015 terdapat 10,4 juta kasus baru di seluruh dunia. Terdapat 5,9 juta kasus TB paru secara keseluruhan, 34% adalah perempuan dan (10%) merupakan anak-anak. Kasus TB Paru tahun 2014 terdapat 9,6 juta (WHO, 2016).


Di Indonesia, tahun 2017 jumlah kasus baru sebanyak 420.994 kasus. Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TB paru 88 juta-12 juta yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina dan Pakistan (Indah, 2018). Jumlah seluruh kasus TB Paru di Jawa Tengah pada tahun 2016 sebanyak 35.743 kasus, dengan jumlah kasus baru TB Bakteri Tahan Asam (BTA) positif sebanyak 16.908 kasus. Kabupaten/ kota dengan jumlah kasus TB tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah Kota Semarang sebanyak 2.888 kasus (Bonita, 2018). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD. Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada tahun 2017 - 2018 di dapatkan data jumlah pasien yang menderita TB paru sebanyak 439 jiwa (Data Rekam Medik RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, 2019).
TB Paru ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara. Individu terinfeksi, melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi, melepaskan droplet. TB Paru sering disebut “the great imitator” yaitu suatu penyakit yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. Sejumlah penderita gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang asimtomatik (Wijaya dan Putri, 2013).
Komplikasi dari TB Paru muncul jika penyakit tidak ditangani dan akan bertambah parah serta akan terjadi infeksi dan peradangan. Komplikasi yang timbul yaitu terjadinya kerusakan jaringan paru, efusi pleura, pnemothoraks, gagal nafas, dan dapat terjadi infeksi pada organ tubuh lain oleh fokus mikrobakteri kecil. Tanda dan gejala dari penyakit TB paru sendiri antara lain keletihan, penurunan berat badan anoreksia, demam derajat rendah di waktu sore, dan keringat malam umum terjadi pada penderita TB paru. Selain itu batuk kering umum terjadi pada penderita TB paru yang kemudian menjadi produktif dengan sputum purulen atau sputum berwarna darah (Priscila et al, 2015). Maka dari itu produksi sputum yang berlebihan pada penderita TB paru biasanya menimbulkan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Asuhan keperawatan adalah segala bentuk tindakan atau kegiatan pada praktek kegiatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) (Carpenito, 2009). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas merupakan ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas (Herdman, 2015). TB Paru merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang biasa menyerang parenkim paru tetapi dapat juga menyerang organ lain seperti tulang, batang otak dan lain-lain dengan gejala yang bervariasi. Komplikasi dari TB Paru muncul jika penyakit tidak ditangani dan akan bertambah parah serta akan terjadi infeksi dan peradangan (William & Stephen, 2011)
Rencana intervensi untuk mencapai tujuan agar ketidakefektifan bersihan jalan nafas dapat teratasi dengan melakukan tindakan seperti fisioterapi dada, manajemen batuk, monitor pernafasan, dan terapi oksigen (Bulechek et al, 2013). Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menggambarkan “Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada pasien dengan TB Paru.



URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2489
APA Citation
AYU ANDANI. (2019). Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada NY. R Dengan Tb Paru Di Ruang Kenanga RSUD DR. R Goeteng Tanoeradibrata Purbalingga. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/