Status gizi pada ibu hamil sangat erat kaitannya dengan berat badan lahir bayi. Dimana status gizi buruk pada ibu hamil sangat berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Saat ini, data BBLR di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebanyak 21.184. Berdasarkan data persalinan pada tahun 2011 bayi yang lahir di RSUD Banyumas dengan BBLR tercatat 12,51% dari 1519 persalinan. Apabila dibandingkan dengan data BBLR di RSUD Ajibarang pada tahum 2011 tercatat 10,02% dari 980 persalinan, maka RSUD Banyumas memiliki tingkat BBLR yang lebih tinggi.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi pada ibu hamil dengan BBLR.
Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan tekhnik pengambilan sampel total sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 145 responden. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu melihat catatan rekam medik. Analisis data menggunakan analisis Bivariat dengan uji korelasi Chi Square.
Didapatkan data yang menunjukan hubungan status gizi pada ibu hamil dengan data sebagian besar ibu hamil berada dalam kategori gizi baik yaitu 67 dari 145 responden (46,2%) dan berat badan bayi sebagian besar tidak BBLR yaitu 117 dari 145 bayi lahir (80,7%). BBLR memiliki nilai 0,000. Oleh karena p<0,05 maka menunjukan bahwa terdapat hubungan status gizi pada ibu hamil dengan BBLR.
Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat status gizi pada ibu hamil dengan BBLR di RSUD Banyumas.
Ibu hamil Status Gizi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Dwi Intan Ratna Fadilah. (2014). Hubungan Status Gizi Pada Ibu Hamil dengan BBLR di Ruang Perina RSUD Banyumas Periode Juni-Agustus 2013.. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id