Penyebab kematian ibu yang paling besar adalah perdarahan (42%), salah satunya adalah kejadian abortus (11%) (Depkes RI, 2012). Lebih dari 80% abortus terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan, risiko abortus spontan kejadiannya semakin meningkat dengan bertambahnya paritas dari 12% menjadi 26%. Pra survey yang dilakukan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, pada tahun 2013 sebanyak 327 ibu hamil (15,06%) dari 2171 ibu hamil. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan angka abortus dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 6 kasus (0,2%) ibu hamil.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara paritas dan riwayat abortus dengan kejadian abortus di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada tahun 2013..
Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan desain case control, penelitian ini menggunakan data sekunder diambil pada tanggal 2, 3, 7, 8, 9, 10, dan 21 Juli 2014, teknik pengambilan menggunakan purposive sampling, jumlah sampel 96 responden.
Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian abortus, hal ini dibuktikan dengan nilai p value (0,0001) <α (0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat abortus dengan kejadian abortus, hal ini dibuktikan dengan nilai p value (0,0001) <α (0,05).
riwayat abortus paritas kejadian abortus
Eli Nurhidayati. (2014). Hubungan Antara Paritas Dan Riwayat Abortus Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id