Skabies merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, dan mempengaruhi orang dari segala usia, ras dan kelompok sosial ekonomi. Skabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei tungau (mite) berukuran kecil yang hidup di dalam kulit penderita. Beberapa faktor yang mempengaruhi penularan penyakit ini adalah sosial ekonomi yang rendah, hygiene perseorangan yang jelek, sanitasi lingkungan yang buruk, perilaku yang tidak mendukung kesehatan, dan hunian yang padat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit skabies yaitu perilaku seseorang yang tidak menjaga kesehatan seperti mencegah terjadinya penularan penyakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku penderita skabies dalam upaya pencegahan penularan penyakitnya di Pondok Pesantren Raudlotul 'Ulum Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu 22 responden yang menderita skabies. Instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan lembar kuesioner.
Hasil penelitian didapatkan perilaku responden dalam upaya pencegahan penularan penyakit skabies yaitu perilaku baik sebanyak 2 orang (9,1%), perilaku cukup baik sebanyak 17 orang (77,3%), dan perilaku kurang baik sebanyak 3 orang (13,6%).
Dapat disimpulkan bahwa perilaku responden dalam penelitian ini sebagian besar cukup baik sebanyak 17 orang (77,3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku para santri dalam upaya pencegahan penularan skabies perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya penularan skabies.
skabies perilaku pencegahan penularan
Fifi Aninditya Rachmawati. (2014). Gambaran Perilaku Penderita Skabies dalam Upaya Pencegahan Penularan Penyakitnya di Pondok Pesantren Raudlotul 'Ulum Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id