Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik dengan terlihat adanya penurunan fungsi organ tubuh. Pengaruh proses penuaan menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik maupun psikologis. Sebagian besar lanjut usia yang menderita depresi mengalami gangguan tidur. Semakin tinggi tingkat depresi yang dialami oleh lansia semakin banyak pengaruhnya terhadap pola tidur. Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan. Kejadiannya makin meningkat seiring bertambahnya usia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kejadian insomnia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 36 responden lanjut usia. Instrument pengumpulan data menggunakan 2 macam kuesioner.
Pada analisa data menggunakan uji korelasi chi square. Hasil penelitian uji korelasi chi square dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai p=0,026 sehingga p<0,05. Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kejadian insomnia pada lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap.
lansia Depresi insomnia
Masrum Rahmawati. (2011). Hubungan Tingkat Depresi Dengan Kejadian Insomnia Pada Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Kabupaten Cilacap. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id