Penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan. Akibat proses penuaan menyebabkan perubahanan atomis, fisiologis, dan biokimia dalam tubuh secara keseluruhan. Proses penuaan menimbulkan berbagai keluhan salah satunya adalah insomnia. Insomnia merupakan gangguan fungsi tidur yang sering terjadi pada lansia. Untuk mengatasi insomnia tersebut, dengan terapi guided imagery yang merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan keheningan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi guided imagery terhadap penurunan tingkat insomnia pada lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap.
Jenis penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan non-randomized one pre-post testgroup desaign. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Responden pada penelitian ini sebanyak 34 lansia yang menderita insomnia. Data diambil dengan melakukan observasi pengukuran tingkat insomnia menggunakan kuesioner ISI (Insomnia Severity Index) yang terdiri dari 7 butir pertanyaan bersifat negatif sebelum dan sesudah terapi guided imagery.
Hasil penelitian ini adalah nilai p value> 0,05 angka ini lebih besar dari taraf signifikan 5% sehingga Ho diterima. Oleh karena itu terapi guided imagery tidak ada pengaruh terhadap penurunan tingkat insomnia pada lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap.
lansia insomnia Terapi Guided imagery
Minnatul Khalawati. (2012). Pengaruh Pemberian Terapi Guided Imagery Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id