Pendidikan kesehatan adalah komponen program kesehatan dan kedokteran yang terdiri atas upaya terencana untuk mengubah perilaku individu, kelompok maupun masyarakat yang merupakan perubahan cara berfikir, bersikap, dan berbuat dengan tujuan membantu pengobatan, rehabilitas, pencegahan penyakit, dan promosi hidup sehat. Pendidikan kesehatan semakin penting dilakukan pada orang dengan retardasi mental. Pendidikan kesehatan yang cukup penting bagi penderita retardasi mental adalah dalam perawatan gigi sehari-hari. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, dan didukung oleh gusi yang kuat dan berwarna merah muda.
Penelitian bertujuan untuk pengaruh pendidikan kesehatan tentang oral hygiene anak retardasi mental sedang terhadap kemandirian sikat gigi di Sekolah Luar Biasa Yakut Purwokerto. Penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan pre and post one group menggunakan satu kelompok subyek. Sampel dalam penelitian ini adalah anak retardasi mental sedang di Sekolah Luar Biasa Yakut Purwokerto yaitu 25 anak. Analisis data menggunakan paired t-test.
Hasil penelitian adalah kemandirian sebelum diberi perlakuan oral hygiene, didapatkan hasil sebanyak 17 responden (68%). Sedangkan kemandirian sesudah diberi perlakuan oral hygiene, didapatkan hasil sebanyak 19 responden (76%). Ketergantungan sebelum diberi perlakuan oral hygiene, didapatkan hasil sebanyak 8 responden (32%). Sedangkan ketergantungan sesudah diberi perlakuan oral hygiene, didapatkan hasil sebanyak 6 responden (24%).
Nadia Kris Utami. (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Oral Hygiene Pada Anak Retardasi Mental Sedang Terhadap Kemandirian Sikat Gigi Di Sekolah Luar Biasa Yakut Purwokerto. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id