Perbandingan Pengukuran Suhu Tubuh Rektal Menggunakan Termometer Air Raksa-Kaca Dengan Termometer Digital Pada Balita Dengan Demam di RSUD dr. R. Goeteng T. Purbalingga
Latar Belakang: Evaluasi tanda-tanda vital merupakan pengkajian yang penting
dan krusial pada anak dengan demam. Penggunaan alat elektronik serta kimiawi
untuk mengukur suhu perlu pemahaman dari pengguna.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengukuran tubuh
rektal menggunakan termomter air raksa-kaca dan termometer digital pada anak
yang demam di Rumah Sakit dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif, desain studi
cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan termometer rektal air raksa-kaca dan digital.
Hasil: Rata-rata suhu tubuh yang diukur dengan menggunakan temometer rektal
air raksa-kaca adalah 38,56 C dengan suhu tertinggi 39,6 C dan suhu terendah
37,9 C, sedangkan pada termometer rektal digital yaitu 37.8 C dengan suhu tertinggi 40,4 C dan suhu terendah 37,8 C. Hasil analisis bivariat menggunakan mann-whitney test nilai p menunjukkan hasil 0.819 (>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan termometer rektal air raksa-kaca dan digital.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan
termometer rektal air raksa-kaca dan digital pada anak yang demam di Rumah
Nindarti Fajar Utami. (2014). Perbandingan Pengukuran Suhu Tubuh Rektal Menggunakan Termometer Air Raksa-Kaca Dengan Termometer Digital Pada Balita Dengan Demam di RSUD dr. R. Goeteng T. Purbalingga. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id