Gangguan tidur merupakan suatu kumpulan kondisi yang dicirikan dengan adanya gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur pada seorang individu. Gangguan tidur juga kerap terjadi pada anak usia remaja 10-19 tahun, National Institute of Health menyimpulkan bahwa remaja adalah kelompok beresiko tinggi mengalami gangguan tidur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan tidur pada remaja di SMP N 2 Sampang pada tahun 2014.
Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Variabel yang diteliti adalah gangguan tidur pada remaja. Sub variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, merokok, dan menonton TV lebih dari jam 22.00 wib. Sampel dalam penelitian ini adalah 82 responden terdiri dari kelas 7 dan 8. Teknik sampel yang digunakan random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children (SDSC) yang diisi oleh orang tua beserta anak di rumah, dan di analisis dengan menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian pada siswa-siswi SMP N 2 Sampang adalah normal/tidak mengalami gangguan tidur 51 (62,19 %). Jenis kelamin yang paling banyak mengalami borderline adalah perempuan yaitu 22 (26,82 %). Hanya ada 4 (4,88%) siswa yang memiliki kebiasaan merokok, dan 3 (3,65%) diantaranya mengalami borderline. Dan ada 19 (23,17 %) siswa yang memiliki kebiasaan menonton TV lebih dari jam 22.00 wib. Dan 7 (8,53 %) siswa diantaranya mengalami gangguan tidur. Oleh karena itu diharapkan itu menjadi perhatian bagi masyarakat luas untuk dapat mencegah / meminimalkan gangguan tidur pada remaja dengan mengimplementasikan penatalaksanaan gangguan tidur pada remaja.
Remaja Gangguan tidur
Rayana Dewi. (2014). GAMBARAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI SMP NEGERI 2 SAMPANG PADA TAHUN 2014. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id