Prevalen gizi kurang di Kabupaten Banyumas, Kecamatan Kembaran memiliki tingkat gizi kurang pada anak usia prasekolah sebanyak 0,30% (2009) yang menempatkan sebagai urutan ke-2 setalah Kecamatan Wangon sebesar 0,34% (2009). Akibat dari gizi kurang pada anak menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental, mengurangi kecerdasan, kreatifitas dan produktivitas penduduk.
Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia prasekolah di PAUD Bani Malik, Mersi Kabupaten Banyumas 2010. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan Cross sectional. Sampel adalah ibu dan anak, n = 55. Pemilihan sampel secara purposive sampling. Untuk menganalisis hubungan antara variabel penelitian menggunakan uji chi square, mengetahui keeratan hubungan menggunakan uji coefficient contingency dan untuk menganalisis faktor yang paling dominan menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil dari penelitian didapatkan asupan makanan anak yaitu asupan kalori anak CC = 0,602, p = 0,000 dan asupan protein anak CC = 0,340, p = 0,065; penyakit infeksi anak CC = 0,390, p = 0,020; kondisi sosial ekonomi keluarga CC = 0,358, p = 0,044; pola asuh anak CC = 0,441, p = 0,039; jumlah keluarga CC = 0,388, p = 0,021; tingkat pendidikan ibu CC = 0,434, p = 0,047; pengetahuan ibu tentang makanan seimbang CC = 0,498, p = 0,034. Faktor yang paling dominan terhadap status gizi anak adalah kalori yaitu Exp (β) nilai Sig. 0,001.
Peneliti meyarankan bahwa keterlibatan dan peran orangtua sangat penting dalam pemberian dan pengawasan makan pada anak, sehingga status gizi pada anak akan lebih baik.
Status Gizi Anak Usia Prasekolah